Laman

Kamis, 29 November 2012

Postulat Koch




1Tentang Postulat Koch

Robert Koch (1843 – 1910) seorang profesional di bidang
Kesehatan, memulai penelitian dengan pendekatan ilmiah terhadap bidang mikrobiologi penyakit. Ia membuat aturan, yang kemudian dikenal dengan nama postulat Koch, yang digunakan untuk menetapkan bahwa mikroorganisme tertentu sebagai penyebab penyakit atau bukan. Ada empat ketentuan di postulat Koch, yakni :

Ø  Mikroorganisme tertentu yang dicurigai harus selalu dijumpai berasosiasi dengan organisme      yang sakit

Ø  Mikroorganisme yang dicurigai tersebut harus dapat dipisahkan (diisolasi) dari organisme sakit dan dibiakkan menjadi biakan murni di laboratorium.

Ø  Biakan murni mikroorganisme yang dicurigai, akan menimbulkan penyakit yang sama jika dengan sengaja ditularkan (diinokulasikan) kepada organisme sejenis yang rentan (susceptible)

Ø  Dengan menggunakan prosedur laboratorium, mikroorganisme yang sama harus dapat diperoleh dari organisme rentan yang sakit karena sengaja ditulari.

Dari postulat tersebut, Koch juga mengembangkan teknik membiakan mikroorganisme dan teknik pewarnaan pada mikroskopi mikroorganisme. Salah satu teknik membiakan mikro-organisme yang dikembangkan dan sangat membantu dalam dunia mikro-biologi yaitu menemukan media tumbuh yang padat. Mediua tumbuh sebelumnya yang dikembangkan oleh banyak peneliti merupakan media cair berupa kaldu daging atau ekstrak tanaman.

Media padat yang dikembangkan awalnya berupa media cair yang dicampur dengan gelatin, tetapi media gelatin ini akan mencair pada suhu pertumbuhan, sehingga akhirnya dikembangkan media padat dari agar-agar. Media agar merupakan substrat yang sangat abaik untuk memisahkan mikroorganisme, sehingga masing-masing jenisnya menja-di tumbuh terpisah-pisah. Digunakannya media padat ini memungkinkan mikroorganisme tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya dan setiap selnya berhimpun membentuk koloni atau masa sel sejenis yang dapat dilihat oleh mata (lihat gambar). Semua sel dalam satu koloni sama, kesemuanya merupakan keturunan (progeni) dari satu sel mikroorganisme dan karena itu mewakili apa yang disebut biakan murni.


Tugas 2

Pertanyaan


1.    Uraikan sumbangan Leewenhoek terhadap Mikrobiologi...?
2.    Bandingkan antara sumbangan Louis Pasteur dengan sumbangan Koch. Kemudian berikan komentar mengenai perbedaan konseap pendekatan...?
3.    Apakah hubungan antara teori nutfa fermentasi dan teori nutfa penyakit...?
4.    Mengapa untuk perkembangan Mikrobiologi diperlukan penolakan terhadap teori Generatio Spontanae...?
5.    Mengapa Mikroorganisme seringkali digunakan untuk menelaah fenomena Biologis...?  



JAWABAN


1.      Sumbangan Antonie van Leeuwenhoek terhadap mikrobiologi sangat penting. Dimulai pada abad(1632 – 1723). Leewenhoek yang adalah seorang pedagang kain, menggemparkan dunia ilmuan melalui penemuanya yang berhasil membuktikan keberadaan mikroorganisme secara nyata melalui lensa dengan pembesaran sampai 400 x yang diciptakanya. Leeuwenhoek yang  mempunyai kegemaran mengasah batu lensa. Dengan menggunakan lensanya, secara kebetulan dia menemukan organisme-organisme kecil dari dalam air hujan, air laut, dari sela-sela gigi dan lain-lain. Oleh karena itu, hasil-hasil pengamatannya pada organisme-organisme kecil tersebut menjadi sangat menakjubkan untuk ukuran pada jaman itu, bahkan sampai sekarang jika didasarkan kepada sederhananya alat yang digunakan. Penemuan Leeuwenhoek tersebut itulah merupakan awal penting dalam dunia mikrobiologi.

2.      Dari perbandingannya perbedaan konsep pendekatan, Louis pasteur lebih ke pendekatan  eksperimen. Sementara Koch dengan pendekatan ilmia.

3.      Kedua teori dicetuskan Louis Pasteur. Selain itu kedua – duanya memperkuat cetusan bantahan untuk teeori generatio spontanea.

4.      Sebap tori Generatio Spontanea yang mengatakan mikroorganisme itu tumbuh secara tiba – tiba, tidak diperkuat melalui pengujian yang pasti terlebih dahulu. Munculnya teori – teori bantahan yang lebih meyakinkan melalui pendekatan eksperimen serta ilmia, semakin menegaskan penolakan terhadapnya.

5.      Karena Mikroorganisme mempunyai banyak sifat yang dapat dipakai sebagai pola atau model untuk menyelidiki fenomena biologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar